Sabtu, 30 Januari 2010

"Demi Allah, Menkeu Tak Acungkan Jari Tengah"

Menteri Keuangan, Sri Mulyani secara tiba-tiba meninggalkan acara diskusi yang diselenggarakan di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta, tadi pagi, Sabtu 30 Januari 2010.

Kepergian Sri Mulyani untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Sebab, sekitar 100 orang dari Komite Pemuda Anti Korupsi (Kapak) mendemonya di luar gedung.

Ahmad Laode Kamaluddin bersama aktivis Kapak terus berteriak-teriak, "Sri Mulyani Maling". Ahmad pernah meneriaki Wakil Presiden Boediono, 'maling' dalam rapat Panitia Hak Angket Century Dewan.

Pantauan LACAK, ketika keluar dari pintu rumah makan dan akan masuk ke mobil, Sri Mulyani pun mengacungkan jempol buat demonstran.

Setelah acara berlalu muncul isu bahwa Sri Mulyani mengacungkan jari tengah ke arah demonstran. Namun, itu dibantah produser acara dari stasiun radio Trijaya, Eddy Koko.

"Saya, Eddy Koko, berada di sebelah Sri Mulyani, mengantar ke mobil sebagai pengundang atau produser acara."

"Jadi saya melihat dia [Sri Mulyani] melambai kepada pendemo dan tersenyum."

"Demi Allah, saya tidak mendengar Sri Mulyani mengucapkan kata-kata, Juga saya tidak melihat Sri Mulyani mengacungkan jari tengah," kata Eddy Koko, Sabtu 30 Januari 2010.

Apa yang disampaikan Eddy Koko membantah kabar yang beredar bahwa Sri Mulyani mengacungkan jari tengah pada mahasiswa yang mendemonya.

Kabar itu beredar melalui SMS atas nama FK Ampera. Berikut isinya, "Sangat disesalkan sikap Menkeu, Sri Mulyani mengacungkan jari tengah dan perkataan 'fuck' kepada mahasiswa," kata Ali Muchtar Ngabalin (Sabtu 30/1/10 jam 10.00 WIB Warung Daun Cikini).

Belum ada konfirmasi dari Ngabalin, benarkah SMS itu berasal dari dia. LACAK telah berusaha menghubungi nomor telepon genggamnya, namun tidak ada nada sambung. Nomor 0816196xxxx tidak aktif.

Menkeu, Sri Mulyani menjadi salah satu narasumber dalam acara diskusi Sabtu pagi. Dia menegaskan, pemerintahan SBY-Boediono masih akan berjalan hingga lima tahun ke depan. Untuk itu, ukuran keberhasilan bukan hanya 100 hari. (vn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar